Rabu, 18 Februari 2015

Puisi Malam Ini Hujan

Malam Ini Hujan
                                                                      Karya : A’m                                                                                                      

Tersandar dipelataran rumah 
Menikmati suasana malam
Dalam kesendirian menatap langit 
Yang begitu teduh tidak ceria
Seakan ingin tumpah 
Menyisakan sesak dalam dada
Dan mengalir deras 
Menciptakan air mata kedukaan
Malam ini memang penuh dengan nuansa kelabu nan rindu
Menciptakan kenangan manis yang seakan menghilang oleh gelapnya malam.

Langit menghitam
Dentuman kilat menyambar permukaan
Kilauan cahaya sesekali menggores gelapnya malam

Hujan, tak kupikir tentang hadirmu
Hujan malam ini, menghiasi sejuta kenangan
Teringat, saat ini kuhanya ingin mendengar suaramu.!
Namun entah bagaimana.
Hanya raungan atap rumah, yang diserbu cucuran hujan

Dalam kebekuan hati ini, 
kau telah siramkan butiran-butiran nafas harapan
Berharap kau datang bersama rintik-rintik hujan
Berharap engkau datang menyambutku
Tapi Jejakmu telah terhapuskan oleh hujan
Meski kasihmu tak akan hilang dalam ingatan

Meski hanya sebatas lamunan
Hanya wajah malam yang menangis sedu sedan
Dalam rindu yang tertahan oleh penantian
Aku merenung tentangmu, dalam kesedihan
Kusenyapkan malam ini bersama hujan dalam kesendirian
Bahwa tiada kekal akan kehidupan.



Kamis, 12 Februari 2015

Untuk Para Pemimpin Bangsa

Untuk Para Pemimpin Bangsa
Karya : A'm


Sinar mentari menguak tipis di balik awan
Cahayanya perlahan menembus dedaunan pohon kelapa
Nyiur melambai lambai bersembunyi dibalik kecemasan
Hembusan angin terasa dahsyat sesakkan dada
Inilah potret negeri kehidupan
Yang memberikan secercah harapan
Diantara kehampaan terselip kekuasaan dan keserakahan
Dikala ombak menghantam dinding nurani
tak satupun yang berhati dan peduli
Dikala petir yang  dahsyat menghantam permukaan
Bersembunyi dibalik keresahan
Tetapi tak satupun yang mengerti
Seakan mata hati terasa sudah mati
Berapa lama lagi dia harus bersembunyi
Menyaksikan nasib anak anak negeri
Seakan kudengar derai tawa koruptor bersama tangisan kelaparan
Tangisan orok yang dibuang ibunya
Tangisan pedagang yang digusur lahan pencahariannya
Tangisan anak kecil yang merindukan sekolah
Tangisan sesuap nasi bagi perut-perut mereka yang berteriak
Berjuta tangisan membanjiri pelataran negeri
Terhempas bagai jarum dalam lautan jerami

Oh, pempimpin negeri !
Pantaskah dia di hina?
Pantaskah dia di caci?
Pantaskah dia di maki?

Pantaskah dia di bodohi?
Pantaskah dia di abaikan?

Kulihat televisi meraung-raung membeberkan berita demi berita
Tentang merosotnya moral bangsa
Tawuran pelajar dimana-mana
Generasi muda yang dimabuk narkoba
Melanggar aturan menjadi hal biasa.

koruptor merajai negeri ini
Masih terdengar orasi berisi janji-janji yang tak pernah di tepati
Spanduk-spanduk membentang, poster-poster berserakan mengumbar janji kepalsuan

Masih ingatkah kau pada mereka?
Mereka yang kelaparan
Mereka yang haus akan pendidikan
Mereka yang menangis ketakutan
Mereka  yang perlu keadilan

Mereka yang perlu kedamaian
Mereka yang perlu kesejahteraan

Maka ingatlah wahai pemimpin negeri
Hatimu akan sunyi
Bila mereka tidak disantuni
Jiwamu tak akan abadi
Bila mereka tidak dilayani

Wahai para pemimpin negeri
Dengan kami berjanji mengabdi dan berbakti
Dengan kami akan berjuang mengukir kembali
Dengan berlapis doa seribu kali
Agar negeri ini bercahaya mengukir keluhuran budi pekerti.




Minggu, 01 Februari 2015

Kasih Ibu

Kita sebagai mahluk hidup, pasti pernah merasakan tergores sebilah pisau, dan sangat merasakan begitu perihnya ketika kita terkena sayatan pisau!!
Bayang kanlah saudaraku jika kita pergi ketempat dimana kita tidak mengenal tempat itu, dan disana kita di kepung oleh puluhan, ribuan, jutaan, bahkan triliunan manusia yang mengepung kita, mereka membawa samurai, pedang, arit, golok, dan sebagainya untuk menghujam kamu!!
Bayangkan begitu sakitnya kita di keroyok oleh mereka di hujam kamu dengan benda-benda tajam yang selalu menyayat kita, darah bercucuran, tetapi kita tidak mati dan tetap merasakan kesakitan yang begitu luar biasa perih dan sakitnya saudara-saudaraku!!!
Bayangkan begitu besar cinta ibu kita kepada kita, kasih yang diberikan kepada kita yang begitu besar begitu berarti untuk kita…
Sepintas saya berani bertaruh untuk kita, jika kita disuruh ibu kita pasti kita banyak yang membantah apa yang diinginkan oleh ibu kita ??
Bayangkan saudaraku kasih yang diberikan ibu kita untuk kita merawat kita dari kandungan, sembilan bulan mengandung kita, di jaga, dirawat kandungan ibu kita demi kehidupan kita, mempertaruhkan nyawanya demi kehidupan kita!! Apakah kita pernah berfikir tentang itu ???
Bayangkan saudaraku, sembilan bulan ibu kita mengandung kita, melahirkan kita mempertaruhkan nyawanya untuk kita, mengeluarkan kita,  sakitnya melebihi disayat-sayat oleh triliunan juta pisau dan manusia yang merobek-robek tubuh kita… demi harapan kita bisa menjadi anak yang berarti untuk orang tua, bangsa dan Negara kita!!!
Apa kita merasa sudah ber-arti untuk orang tua kita ??
Apakah kita tidak puas dan selalu merasa puas menyiksa ibu kita ??
Bayangkan saudaraku, setelah dilahirkan, membesarkan kita dengan kasih sayang, tahan mengutang demi setetes susu kita, menyekolahkan kita, hingga kita menjadi orang yang ber arti untuk diri sendiri dan orang tua kita…
Bayangkan saudaraku begitu sulitnya ibu kita, mengurus kita, memandikan kita, dan memberi makan kita, mengjarkan kita bagaiman menjalankan hal-hal yang baik, tetes keringat lelah yang bercucuran dari wajah indahnya ibu kita tapi ibu kita selalu ceria dan penuh harapan agar kita berguna bagi dia.
Bayangkan saudaraku disaat kita masih kecil, ibu kita menidurkan kita, dan ibu kita menatap kita dengan penuh kasih sayang… diciumnya kita, di peluknya kita, dan sedikit menyanyikan lagu untuk kita agar bisa tidur dengan nyenyak…
Pernahkah kita menurut apa mau ibu kita, mengikuti apa mau ibu kita, yang kita bisa membantah apa yang mereka ingin untuk kita, selalu memarahinya, membentaknya bahkan sampai khilaf memukulnya, hingga terteteslah air mata ibu kita, membasahi pipi Indah ibu kita, masihkan tega kita untuk melakukan hal kejahatan untuk ibu kita ???
Renungkan saudara ku, bagaimana dengan kita yang disayat samurai, arit, pisau,.dengan jumlah orang yang beribu-ribu orang yang menyayat kita.
Saudaraku itu belum seberapa sakitnya dibandingan sakitnya ibu kita merawat kita!!!
Ibu bagi kita adalah semuanya, ibu adalah harta yang begitu besar yang tak dimiliki oleh penguasa siapapun, bahkan petinggi-petinggi Negara… karna ibu maka kami bisa hidup, dan karna ibu maka kita bisa menjadi sukses…
Ingat saudaraku penyesalan itu pasti akan datang untuk kita… begitu sakitnya kita ditinggal ibu, ibu kita selalu mendoakan kita, meminta ampun untuk dosa-dosa kita, selalu berusaha memberi yang terbaik untuk diri kita, tapi!!! Apakah kita selalu memberikan itu semua, menjaga ibu kita ??
Pernahkah ibu kita mengemis di depan kita minta-minta ini itu ?? ibu kita takut untuk minta itu sama kita, jadi mikirlah kita, banyak tanyalah kita untuk ibu kita apa yang ingin dan diinginkan ibu kita!!!
Bayangkan saudaraku, ketika kita sekolah, kuliah, kerja, kita bercanda ketawa, dan saling tersenyum diantara rekan-rekan kita, ketika waktu kita selesai melakukan aktifitas kita pulang kerumah kita dan sesampainya kita dirumah melihat bendera kuning di gang kita, dan kita bertanya siapa yang meninggal ??
Setahap demi setahap kita pelan pelan pulang dan memasuki gang rumah kita, ketika itu ada ramai-ramai dirumah kita, dan kita terkejut siapa yg meninggal ??
Ketika kita membuka kain penutup jenazah, dan jenazah itu adalah “IBU KITA” apa yang akan kita lakukan ?? MENANGISKAH KITA, MENYESALKAH KITA, APA MERASA BERSALAHKAH KITA !!! sementara kita belum mebalas kasih sayang yang sudah diberikan ibu kita dari mengandung kita hingga membesarkan kita sampai saat ini, semasa hidupnya anda selalu membantahnya, menghinanya hingga memukulnya sampai tertetes air mata ibu kita !!!
Ingat saudaraku do`a ibu kita bukan sebatas masa hidupnya saja, matipun dia selalu mendoakan kita, ruhnyapun selalu mendoakan kita supaya kita menjadi anak yang berguna, dan menghargai diri sendiri!!!
Ibu kita selalu senang saudaraku, tidak ada penyesalan menghidupkan kita, mengasuh kita, memberi ASI kepada kita… kasih sayang dia selalu ada untuk kita..
Mari saudaraku rubahlah sifat kita untuk tidak lagi membantah ibu kita dan menjadi apa yang di inginkan ibu kita, menuruti apa yang dikatan ibu kita, dan mendengarkan apa yang ibu katakan…
RENUNGKAN ITU SEMUA SAUDARAKU



MENGENAL XARA DESIGNER PRO X

MENGENAL XARA DESIGNER PRO X A.   Pengertian Xara Designer Pro X Seorang desainer grafis membutuhkan  alat bantu dalam melakukan pek...